
Perjalana itu dimulai dari
Ponorogo tepatnya kampus STAIN Ponorogo. Kami berangkat menuju
kelokasi menggunakan sepedah motor.
Perjalanan kami dimulai dengan kemacetan
panjang, karena memang saat itu ponorogo sedang ada hajatan besar yaitu acara
kirab pusaka yang menjadi agenda rutin
Ponorogo. Pukul 16.00 WIB tepat kami berangkat dari lokasi, namun karna
kejabak macet dua jam lebih jadi kami sampai di Cemoro sewu Sarangan sekitar
pukul 19.00 WIB. Sampai di Cemoro sewu yang menjadi post awal pendakiaan, kami
lantas tak langsung mulai pendakiaan karena harus nunggu beberapa teman kami
dari kampus lain, sambil minum kopi jahe untuk miningkatkan suhu tubuh. Gunung
yang terletak diperbatasan jawa timur-jawa tengah ini selalu ramai didaki
apalagi saat tahun baru Jawa atau yang biasa disebut 1 Suro dan benar saat itu
suasana perjalanan sangat ramai hampir di sepanjang perjalanan kita jumpai
pendaki lain
yang beristirahat dipinggir
jalur pendakian. Pendakiaan kami dimulai pukul
22.00,dengan membayar tiket masuk pendakiaan sebesar Rp. 10.000,- (saat
itu sich, gak tau kalau saat ini harganya dah naik). Jalur pendakian yang tidak
begitu ekstrim membuat Gunung Lawu menjadi jujugan para pendaki pemula untuk
mencoba melalukan pendakian gunung, saat itu pun merupakan pendakian perdana
saya dan hanya sekedar ikut-ikutan saya mencoba mengikuti pendaki lain untuk
menginjakkan kaki di puncak tertinggi Gunung yang memiliki ketinggian 3265
meter diatas permukaan laut tersebut. Ada beberapa jalur pendakian yang bisa
ditempuh untuk sampai ke puncak Lawu atau Hargo Dumilah. Antara lain jalur
Cemoro Kandang, Cemoro Sewu, dan jalur Candi Cetho. Ketiga jalur tersebut
memiliki tantangan tersendiri. Jalur Cemoro Kandang berada di Kabupaten
Karanganyar, Jawa Tengah yang jaraknya sekitar
500 meter dari jalur Cemoro Sewu. Jalurnya agak lebih panjang dari jalur
Cemoro Sewu namun dengan trek pendakian yang lebih landai. Sedangkan Jalur
Cemoro Sewuberada di kabupaten Magetan, Jawa Timur. Jalur Cemoro Sewu ini
memiliki trek yang agak menanjak namun dengan waktu tempuh yang relatif
singkat. Untuk jalur terakhir yaitu Candi Cetho, jalur ini merupakan jalur
pendakian terbaru di Gunung Lawu. Belum banyak yang melewati jalur ini. Jalur
ini memiliki pemandangan yang lebih indah dibandingkandengan kedua jalur
pendakian diatas, namun dengan waktu tempuh paling panjang. Nah, kali ini saye
akan membahas jalur pendakian Gunung Lawu melalui Cemoro Sewu, ya iyalah hanya
julur
tersebut yang pernah saya lewati.
Jalur pendakian Gunung Lawu didominasi oleh
trek makadam dan bebatuan besar.

Dari basecamp ke pos 1 jalur pendakian masih
cukup landai dan jalurnya cukup besar. Sebelum mencapai pos 1, pendaki akan
menjumpai beberapa shelter (tempat untuk istirahat) yang dapat kita gunakan
untuk istirahat. Waktu tempuh dari basecamp ke pos 1 kisaran 45 menit, itu pun
kalau tidak sering istirahat. Di pos 1 terdapat shelter yang bisa digunakan.
Terdapat juga warung makanan disana namun tidak setiap hari buka namun untuk mumen
seperti ini warung di poas 1 pasti buka dan banyak pembeli. Dari pos 1, pendaki
akan melanjutkan perjalanan ke pos dua. Jarak antara pos 1 ke pos dua merupakan
jarak terpanjang dan terlama dalam jalur pendakian ini. Biasanya untuk mencapai
pos dua, pendaki membutuhkan waktu antara 90 menit sampai
150 menit. Trek yang dilalui mulai menanjak
dengan jalur bebatuan yang lumayan membuat otot paha mengeras. Sama halnya di
post pertama pos dua ini juga terdapat shelter yang biasanya digunakan untuk
mendirikan tenda bagi pendaki yang sudah mulai kelelahan dan yang ingin bermalam
disana. Di depan shelter terdapat tanah datar yang cukup untuk mendirikan sekitar
3 buah tenda. Setelah
pos dua trek yang akan
dilalui semakin menanjak lagi. Trek pendakian masih berupa batu-batu besar yang
tersusun secara alami. Di trek ini kami mulai kelelahan dan sering beristirahat
di perjalanan. Memang trek pendakian dari pos dua ini sangat menguras tenaga.
Waktu tempuh yang dibutuhkan untuk mencapai pos 3 sekitar 60- 90 menit. Di pos
3 terdapat juga shelter yang biasanya juga digunakan untuk mendirikan tenda.
Bagi kamu yang sudah tidak mampu melanjutkan perjalanan lagi bisa bermalam
dipos 3 ini, namun kali itu kami hanya beristirahat dengan beralaskan
saja, karena memang saat itu kami tidak
membawa tenda atau perlengkapan pendakian lainya. Perjalanan dari pos 3 menuju
Puncak Lawu sekitar 2 jam 30 menit lagi, di post 3 kita juga bisa lihat
gemerlap lampu malam daerah sekitar gunung Lawu bak seperti bintang yang
berkilaaun. Selepas pos 3 trek masih sangat menanjak. Disini ketinggian sudah
mencapai lebih dari 2800 mdpl. Pos 4 akan semkain dekat ditandai dengan adanya
pegangan besi yang berada di samping kanan kiri jalur pendakian gunu untuk
pegangan saat mendaki. Berbeda dengan pos-pos lain di
pos 4 ini tidak terdapat shelter, hanya tanah
datar berukuran sempit yang cukup untuk 1-2 buah tenda. Waktu tempuh yang
dibutuhkan untuk mencapai pos 4 sekitar 60- 90 menit dan sebaiknya untuk tidak
bermalam disini disamping tempatnya yang tidak terlalu luas juga untuk sampai
di pos 5 jaraknya tidan terlalu jauh, Waktu tempuhnya cuma 30 menit. Dari pos 4
ke pos 5 jalur pendakian agak landai, dengan trek tanah yang nyaman di kaki. Di
pos 5 ini terdapat beberapa warung yang menjual makanan seperti nasi pecel,
gorengan, kopi, teh, dan minuman hangat lainnya.Bagi kamu yang tidak membawa
tenda bisa tidur dan bermalam di dalam warung yangmemang sudah disediakan
tempat untuk para pendaki. Bila di pos 5 tempat untuk mendirikan tendasudah
penuh, pendaki bisa melanjutkan perjalanan ke pos Sendang Drajat. Di Sendang
Drajat terdapat sumber air bersih yang bisa digunakan untuk mengisi botol-botol
air yang sudah kosong. Di Sendang Drajat juga terdapat sebuah warung makan
lengkap dengan genset-nya. Jadi jangan heran bila di Gunung Lawu ada lampu
listrik yang menyala hehehe....
Warung
tersebut juga menyediakan tempat untuk tidur bagi para pendaki yang tidak
membawa tenda. Dari pos 5 ke Sendang Drajat hanya membutuhkan waktu sekitar 20
menit. Dan untuk Hargo Dumilah hanya membutuhkan waktu 15 menit dengan trek
full menanjak. Di puncak Lawu terdapat sebuah tugu triangulasi sebagai tanda
puncak Gunung Lawu tersebut.
Di puncak
Lawu, bila cuaca cerah pendaki bisa melihat GunungMerapi, Merbabu,Sindoro, dan
Sumbingdi sebelah barat dan Gunung Semeru, Arjuno, Welirang di sebelah timur
0 komentar:
Post a Comment